Jumat, 06 Februari 2015

Saat Senja Itu Datang

Saat Senja Itu Datang
Oleh: Izzah Himmatul Afifah
Saat semua telah tenggelam dalam lautan mimpi mereka, ada sepasang mata indah yang masih terbuka seraya melantunkan kata kata indah untuk penciptanya. Tubuhnya ikhlas bersujud untuk memuji Tuhannya, ya itulah Alina,gadis cantik nan sholehah,,namun ada satu yang kurang dari dia, dia merasa tak pernah di anggap oleh dunia di sekitarnya. Hanya ketika malam dia merasa dunia menganggapnya, ketika bintang dan bulan itu hadir, menemaninnya saat ia merasa sendiri, memeluknya ketika dingin membelainya, dan tersenyum padanya ketika ia butuh sebuah senyuman penyamangat….
Saat itu tahun 2011, ia adalah siswi kelas IX di sebuah madrasah negri yang berada di desa laraindah. Saat mentari mulai menampakkan senyum manis nya, ia melangkahkan kakinya perlahan menuju sebuah sekolah yang sangat ia cintai..yaa sekolah yang dalam pandangannya begitu berharga. Dalam hati nya ia bangga dengan semua teman dan guru guru nya atas kasih sayang yang telah mereka semua berikan.
“Hai Alina,, tunggu”,dia menoleh
“Eh Mbk Santi, ada apa?”
“Gpp, cuma mau bareng aja”
“Ooh, Mbk Niha nya kemana?, tumben gk bareng”
“G tau, kali aja masih mandi..hahaha”
“Iya sich dia kan bangunnya suka kesiangan”
“Iya, kayak kamu saudaranya”haha
“Eeeeeeh, enggak ya…”
Tiba tiba dari belakang muncul sesosok perempuan dengan wajah cemberutnya., dan merangkul pundak santi dan alina
“Hayoo kalian lagi ngomongin aku ya?”
“Yee, pd banget lho mbak”
“Biarin donk, tapi emang bener kan?”
Tiba di sekolahan, inilah saat saat yang paling membahagiakan dalam hidup Alina, berkumpul dengan teman dan guru yang menyayanginya
“Eh lin, denger denger mau ada murid baru lho..”
“Kelas berapa?,trus pindahan dari mana?”
“Kelas 9, pindahan dari pondok Al Ikhlas, denger denger dia itu keponakannya pak yahya lho, trus katanya dia nanti tinggal di rumahnya pak yahya”
“Oh, jadi penasaran nih..!
Malam yang dingin dan bermandikan cahaya bintang, Alina melangkahkan kakinya untuk menemui Santi dan Niha. Mereka akan berangkat mengaji bersama sama di rumah pak yahya.
Tiba di rumah pak yahya.
“Assalamu’alaikum”,mereka serempak
“Wa’alaikumsalam”,jawab pak yahya dan dayat dan seorang laki laki
“Ayo duduk, kita mulai ngajinya “
Setelah semuanya selesai ngaji, mereka semua melaksanakan sholat isya’ dengan berjamaah, sholat pun selesai di akhiri dengan do’a bersama, pak yahya pun kembali ke rumahnya, sementara itu Dayat, Niha, Alina, Santi dan seorang laki laki, tetap di tempat itu.
“Yat, tuh temenmu kenalin ke kita dong”,pinta niha
“Zak,ayo kenalan, mereka semua akan menjadi teman mu di sini”
Laki laki itu mengulurkan tangannya pada Alina,sembari berkata
“Aku Zakaria”
Alina membalas uluran tangan itu dengan hati yang berdebar, karena selama ini dia tidak pernah berjabat tangan dengan seorang laki laki, dengan suara pelannya dia menyebutkan namanya, kemudian satu persatu dari mereka berjabat tangan dengan Zakaria.
Setelah beberapa bulan mereka menjadi akrab, setiap pulang sekolah dan pulang ngaji mereka selalu berjalan bersama, canda dan tawa tidak pernah lepas dari mereka. Pagi hari di rumah santi, seperti biasa mereka berkumpul bersama.
“Eh temen temen kita kan udah lama bersahabat, tapi persahabatan ini kok belum ada namanya ya??”Zakaria mengawali percakapan hari itu
“Iya, enaknya kita kasih nama apa ya?”, jawab Santi
Mereka berpikir sejenak
“Aha, gimana kalau 5EVER”, teriak Zakaria tiba tiba
“5ever, bagus juga, aku suka”, jawab Alina
Mareka semua pun setuju, bahwa persahabatan itu mereka namai 5EVER.
Malam hari di rumah Alina, Dia bingung dengan perasaan apa sebenarnya ia miliki, hatinya selalu berdebar ketika ia memikirkan Zakaria, dalam hatinya berbisik
“ya Allah..sebenarnya perasaan apa ini?, kenapa jantung ini berdegub sangat kencang ketika aku memikirkannya, ya Allah jangan buat perasaan ini menghalangiku untuk mengingatMu, aku mohon, tolong hilangkan perasaan ini, sungguh aku hanya menganggapnya sebagai teman, begitupun sebaliknya.”
Namun semakin keras ia menampik perasaan itu,perasaan itu justru semakin mendalam. Pagi hari di sekolah.
“Lin, aku mau cerita, tapi kamu jangan bilang siapa siapa ya..janji?”
“iya iya, janji Mbak Niha ku sayang,,apa?”
“Lin, kayaknya aku suka sama Zakaria”
Dhegg, Alina tidak percaya dengan apa yang barusan di katakan saudaranya. Mereka menyukai orang yang sama !, dia berusaha tersenyum dan berkata
“Simpan saja rasa suka mu itu, kita kan masih sekolah. Biarkan perasaanmu mengalir tapi jangan biarkan perasaanmu itu membuatmu mengikuti hawa nafsumu”
“Oke adek ku sayang !”
Mereka berdua berjalan menuju kelasnya Santi, dan bertemu dengan Santi dan Dayat.
“Yat, Zakaria nya mana kok nggak kelihatan dari tadi?”, Tanya Alina
“Nggak masuk, dia pulang soalnya sakit, katanya dia masuk rumah sakit”
“Hah,masuk rumah sakit !”Alina dan Niha secara bersamaan
“Berarti parah donk, padahal kan kemarin dia baik baik saja. Gimana kalau nanti sore kita jenguk dia?”, ajak Alina
“Maaf ya Lin, aku nggak bisa soalnya besok ada tryout”, jawab Dayat
“Ya udah deh gak pa pa, kalo Mbk Niha gimana?”
“Wahh, maaf ya Lin aku nggak bisa, soalnya nanti di suruh ibuk ngambil baju”
“Ya udah deh aku sendirian aja”
Sore hari dirumah sakit Harapan Bunda, Alina melangkahkan kakinya menuju kamar 51, perlahan ia membuka gagang pintu kamar itu.
“Assalamu’alaikum”, suaranya yang lembut memenuhi ruang itu
“Wa’alaikumsalam”, Zakaria menjawabnya
“Zak, gimana kamu udah baikan belum?, kamu sakit apa?”
“Gak pa pa kok Lin, aku udah baikan, maaf aku nggak bisa ngasih tau kamu aku sakit apa”
“Kamu kok gitu sih Zak, aku ini kan sahabat kamu, masak kamu nggak mau crita?”
‘Iya aku akan cerita, tapi kamu jangan bilang ke anak anak ya??”
“Iya”
“Aku sakit Lin, umurku nggak panjang lagi mungkin minggu depan aku udah nggak bisa lihat kalian lagi, aku sakit kanker paru, hidupku nggak lama lagi”, Zakaria menitikkan air mata, dan perlahan air mata Alina pun menetes.
“Kamu jangan ngomong gitu Zak, kamu pasti sembuh”
“Do’akan saja Lin.”
Pagi hari di sekolah
“Alina !”, teriak Santi
“Iya mbak”
“Lhoh, kamu kenapa? kok matanya merah, kenapa lin? Zakaria gimana?”
“Mbaak, Zakaria, dia sakit kanker paru dan hidupnya nggak lama lagi”
“Serius kamu, kalau gitu ayo kita kasih tau Dayat sama Niha”
Mereka berempat berkumpul
“Temen temen, Zakaria sakit, hidupnya nggak lama lagi, kita harus nyemangatin dia”
Sore hari di rumah sakit
“Friends, jangan nangis aku gak pa pa, ayo keluar aku mau lihat senja bersama kalian, aku ingin memamerkan pada senja itu, bahwa ada yang lebih indah dari dia, yaitu persahabatan kita dan kasih sayang yang ada di antara kita”
Merekapun keluar menikmati senja yang menghangatkan itu.
“teman teman, maafkan aku. Aku tidak bisa menjaga nama 5ever sampai aku tua, tapi percayalah bahwa kalian, sahabat sahabat terbaikku akan ada di hatiku selamanya, aku sayang kalian”
Tiba tiba Zakaria menutup matanya dan menghembuskan nafas terakhirnya. Alina, Dayat, Niha, Santi, mereka semua berteriak memanggil nama Zakaria, namun semua itu hanya sia sia. Dalam hati.Alina berkata
“Senja datang tapi kenapa sahabat sekaligus orang yang aku sayangi harus pergi, senja aku ingin menikmatimu bersamanya, dia sahabat terbaikku, tolong pergilah dan kembalikan sahabatku, kamu tidak lebih indah dari dia.”
Mereka hanya bisa menatap wajah Zakaria yang telah tertidur dan di balut oleh cahaya senja. Senja datang menjemput sahabat mereka dan pergi dengan membawanya jauh dari mereka. Namun, nama 5ever dan Zakaria tidak akan pernah hilang walau senja akan terus datang dan pergi.

Sekian………

0 komentar:

Posting Komentar